Rabu, 06 Juni 2012

MY FAVORITE SONG..

NICKY ASTRIA THE BEST :)
http://www.youtube.com/watch?v=DPXVw_Z-GO4&feature=related

http://www.youtube.com/watch?v=VyLMrUPUFWw&feature=related


Senin, 04 Juni 2012

TAPI???? COBA AJA DULU AHHH...

Hmmmm ini cerita saya waktu ngajar, siswa2 lebih memilih latihan untuk perpisahan daripada mendengarkan ocehan penjelasan saya *hehehe negatif thinking...
siswa tinggal setengahnya.... hmmm jadi bingung ngajar nih, tapi menurut SISTEM PENDIDIKAN harus sesuai RPP.... *geli juga kalo liat RPPnya idealis mau mengantarkan materi, tapi siswa pada ngahuleng :)
hmmm ya udah aku tanya, "kenapa lesu??
Mereka bilang :"ga tau pa..."
Dipikirku : "aneh", (saya terbiasa dengan siswa-siwa yang semangat belajar) "Apa yang salah ??" dipikiran saya.
"Ya udah, kalian mau apa?" kataku..
"hmmm cerita aja pak..." kata mereka..
*sebenarnya saya ga terbiasa bercerita sejak dulu, ngomong didepan kelaspun baru bisa ketika keluar kuliah. Indikasinya ya nilai PPL dapet B, orang lain dapet A... :(
"hmmm cerita apa?" dipikiranku..
Ah, untung tadi baca artikel, tapi lupa situs atau blognya siapa, *jadi maaf ya copas..:)

Ok, bapak cerita kehidupan aja ya...
"Iyaaa.... " sahut siswa-siswa..
hmmmmm, ceritanya gini,
Pada suatu hari, ada seorang pemuda seusia kalian yang diberi amanah oleh ibunya untuk memberikan sesuatu ke bibinya bernama Bi Inah...
Si pemuda bingung, karena tidak tahu dimana  rumahnya, si pemuda tersebut bertanya kepada pamannya adik bi inah..
Ketika ketemu dengan pamannya, pamannya membuatkan peta jalan untuk mencapai rumah bi inah. Si pemuda tersebut menerima peta tersebut dan berjalan. Ketika dia mendongakan kepada... "waduhhh kok bukit terjal???"..apa saya mampu??..."
Dia balik lagi ke pamannya...
"Paman, benarkah peta ini jalan ke Bi Inah???
kata pamannya "iya"
"Ya udah Sana Jalan.." kata pamannya
"Tapi, Paman!!"
si pemuda kembali berjalan lagi.. pas tepi bukit, dia mau melangkah, apa saya sanggup??? dipikiran dia..
dia balik lagi,"paman, kayanya saya ga sanggup, terjal banget bukitnya"...
"Usia kamu berapa Tahun??", tanya sang paman
"17 Tahun paman". Jawab pemuda tersebut
"Paman Seminggu kemarin dari rumah bi Inah, dan Usia paman sekarang 50 tahun".
"Oh gitu ya?" kata sipemuda merunduk malu.. "Ya udah aku akan kesana.."
Baru seperempatnya, si pemuda sudah balik lagi ke pamannya.
"paman aku udah coba, tapi aku cape!!" seru si pemuda...
"Udah sampe mana??" tanyapamannya
"Udah seperempatnya" jawab pemuda itu.
"ke rumah bi Inah itu 6 km, dan kamu udah 1,5 km menaiki bukit, berarti kamu tinggal 4,5 km menuju rumah bi inah". "Dan kamu sudah 1,5 km mencoba jalan terjal itu, tapi kamu balik lagi ke nol karena cape...".. kata pamannya.
"Tapiiiiii..." kata pemuda itu
"Iya, yang menghalangi diri kamu menuju pada tujuan itu karena ada kata TAPI, dan tidak menanamkan MENCOBA". kata pamannya
"Mari sama paman diantar" kata pamannya

Mereka menaiki bukit terjal tersebut. Di pertengahan jalan, pamannya mengajak si pemuda itu untuk istirahat di warung.

"Nak, coba tengok ke belakang kita". kata pamannya
"Wah, kita sudah di atas, dan sudah setengah perjalanan paman..." kata pemuda tersebut.
"Iya, dan liat bayangan kecil itu" kata pamannya..
"hmmm itu kayanya orang dan membawa karung, paman!" kata pemuda itu
"Ya, tahu kah kamu, karung itu sekitar 10 kg lebih" kata pamannya. "Terus ke arah mana dia berjalan?" kata pamannya.
"Ke arah kita paman, kayanya ke atas bukit ini". kata pemuda tersebut.
"Betul, dia ke atas bukit ini sambil menggendong karung tersebut, dan dia setiap hari turun dan naik ". "Tahukah kamu, itu laki-laki atau perempuan?" tanya pamannya. "Tidak tahu paman, soalnya pake topi" jawab pemuda tersebut.
"hmmmm, dia itu bi inah". kata pamannya.
"wahhh!!!" gumam si pemuda.
"Kamu dari bawah bawa apa?" tanya pamannya.
"tidak bawa apa-apa paman". jawab pemuda.
"terus kamu mengeluh?" tanya pamannya.
"hehe iya" jawab pemuda dengan malu.
"Ya, Bi inah Setiap hari membawa karung dengan 10kg lebih, kemudian jalan menanjak terjal 6 km, dia tidak mengeluh, dan kamu belum apa-apa sudah keluar kata TAPI, padahal belum MENCOBA".
"hidup itu punya tujuan dan akan terasa akan ringan jika kita terbiasa dengan keikhlasan, seberat apapun beban yang di bawa tapi ikhlas akan menyenangkan, jalanan terjal bukan halangan. Begitu juga sebaliknya, hidup akan berat walau kita tidak membawa beban kalau kita sudah dihadapkan dengan kata TAPI, dan tidak MENCOBA".
"Ayo kita lanjutin, tujuan kita sedikit lagi" kata pamannya
"Ayo paman, terima kasih ceritanya paman" kata pemuda itu
"Iya sama-sama" kata pemannya...

"hmmmmm, gimana anak-anak, apa kesimpulan dari cerita tersebut??"
Bel Sekolah berbunyi.... "Yah, sayang bel sudah berbunyi, kesimpulannya silahkan kalian pikirkan, kemudian lakukan, kalau mau sampe pada tujuan atau cita-citakalian, silahkan berpikir untuk mencoba buat kesimpulan dari cerita tersebut....