PURNAMA NP
Semoga Blog ini menjadi inspirasi bagi pembaca...
Sabtu, 22 Juli 2023
PERTEMUAN 1 (TOPIK PENGERTIAN DAN GUNA SEJARAH)
Pengertian Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun” (baca: syajarah) yang berarti pohon kayu. Kata sejarah dipergunakan dalam bahasa Indonesia sehari-hari dan terpilih menjadi istilah. Mungkin makna yang terkandung dalam pengertian pohon itu melambangkan adanya kejadian,pertumbuhan, dan terutama perubahan dan perkembangan (karena hakikat sejarah ialah perubahan) yang mengilhami bangsa kita untuk menggunakan istilah sejarah. Sedangkan dalam bahasa Inggris atau Prancis apa yang dimaksud dengan sejarah dipergunakan istilah history dan l’historie yang diambil dari bahasa Yunani “historia”, berarti inquiry atau yang diketahui karena penyelidikan; jadi hampir sama dengan ilmu pengetahuan, yang bercirikan kronologis, yang membedakan dengan scientiea yang bercirikan nonkronologis. Secara ringkas dapatlah kita nyatakan bahwa kata dan istilah sejarah berarti cerita atau kisah, kejadian atau peristiwa dan studi atau ilmu pengetahuan tentang cerita yang benar-benar telah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lalu.
Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli :
1. Kuntowijoyo, Kuntowijoyo adalah seorang budayawan, sastrawan, dan sejarawan. Pengertian sejarah menurut Kuntowijoyo adalah rekonstruksi atau membangun kembali peristiwa masa lalu untuk dikontekstualisasikan ke dalam kehidupan kekinian dan masa datang
2. Menurut Ibnu Khaldun, sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.
3. Sejarah Sartono Kartodirdjo adalah gambaran tentang masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan pengertian pemahaman tentang apa yang telah berlalu (Sartono Kartodirdjo, 1982: 12)
4. Menurut Herodotus, pengertian sejarah merupakan satu kajian perputaran jatuh bangunnya masyarakat dan peradaban. Kajian yang membahas semua peristiwa yang terjadi dalam masyarakat atau peradaban sejak masa lalu hingga kini
5. Coba temukan perbedaan dan persamaan pengertian dari empat ahli tersebut ?
6. buatlah pengertian sejarah menurut kalian ...
Manfaat Sejarah
Menurut Louis Gottschalk dan Nugroho Notosusanto manfaat sejarah dibagi menjadi empat yaitu :
1. Edukatif
Seperti kata Cicero, sejarah adalah guru kehidupan (historia magistra vitae est). Selain sebagai sumber pengetahuan, sejarah dapat mengajarkan generasi muda mana yang baik dan buruk, antagonis dan protagonis, nilai kepahlawanan, dan sebagainya. Contohnya, kita dapat mengetahui bahwa Belanda menerapkan strategi memecah belah bangsa Indonesia melalui politik adu domba (divide et impera). Oleh karena itu, kita harus belajar dari peristiwa-peristiwa tersebut agar bangsa Indonesia tetap kompak bersatu sehingga idak mudah dipecah belah bangsa asing.
2. Inspiratif
Guna inspiratif salah satunya akan menaikkan moral generasi muda untuk terus maju. Pendidikan moral didapat terutama ketika mempelajari kejayaan bangsa Indonesia pada periode Hindu-Buddha dan Islam. Kejayaan kerajaan-kerajaan besar Indonesia, seperti Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya,dan Kerajaan Aceh. Hal ini dapat memberikan pengetahuan kepada generasi muda bahwa sejak dahulu bangsa Indonesia adalah bangsa yang maju.
3. Rekreatif
Mempelajari sejarah juga dapat memberikan kesenangan (rekreasi) dalam diri. Membaca kisah-kisah sejarah seakan mengajak kita bertualang melewati batas ruang dan waktu. Begitu pula dengan mengunjungi berbagai lokasi bersejarah, seperti berkunjung ke candi-candi dan museum-museum. Kita dapat menyaksikan hasil karya luar biasa dari masa lampau. Kita dapat mengetahui kehebatan masyarakat pada saat itu bergotong royong membangun candi megah tersebut.
4. Instruktif
Guna instruktif sejarah muncul dalam proses penyampaian suatu ilmu pengetahuan. Contohnya, pada saat diterapkannya sistem ekonomi liberal atau politik pintu terbuka pada 1870, Pada saat itu, terjadi masalah sosial dan kependudukan, misalnya perlakuan terhadap buruh yang tidak manusiawi. Hal ini menyebabkan banyak pekerja kebun banyak melarikan diri, sakit, hingga meninggal.
Senin, 20 Maret 2017
Metode Mengajar Jual Beli
Metode Mengajar Jual Beli...
Pembelajaran sejarah terkadang membosankan jika guru tidak kreatif. Namun, bukan pula mengajar banyak "lawakan" atau "candaan" supaya belajar banyak diminati oleh siswa. Sebuah Alternatif mengajar dengan PAIKEM atau juga CBSA, atau apapun jargonnya yang pnting siswa belajar dan tetap dalam pengawasan konsep ilmu sebuah mata pelajaran.
Metode jual beli ini menawarkan kreativitas siswa dalam membuat sebuah produk, komunikasi, dan menghargai orang lain, selebihnya silahkan anda cari nilai-nilai yang terkandung.
Teknik Metode Jual Beli :
1. Perhatikan buku pegangan siswa, sesuaikan berapa sub bab dalam satu bab materi yang harus dikuasai siswa atau berapa indikator dalam kompetensi dasar, atau berapa KD. Silahkan anda berkreasi sendiri.
2. Perhatikan konsep yang harus dikuasai siswa.
3. Bentuklah enam kelompok (tergantung dari sub bab, karena penulis memakai sub bab dalam bab)
4. Siswa disuruh untuk membuat poster atau produk. Disini saya memakai poster.
5. Poster di batasi dalam kuantitas isi, seperti kata-kata, simbol, gambar. dan tabel. Disini saya membatasi isi dalam poster jangan lebih dari 20 (baik kata, simbol, gambar, dll).
6. Siswa diberikan konsep yang harus dikuasai
7. Minggu berikutnya, siswa duduk dulu perkelompok, kemudian dijelaskan teknis untuk metode ini. Isi teknis yang di sampaikan :
a. "anak-anak, pada materi ini kita menggunakan metode jual beli"
b. "tahu kan jual beli ?, yang jual harus bisa mempromosikan sebaik-baiknya dalam menjelaskan barang atau disini yaitu materi kalian, kemudian yang beli bisa bertanya sebanyak mungkin sampai jelas dengan materi yang dijelaskan kelompok tsb, sehingga kalian dapat membeli atau menilai". Untuk penilaian, tiap kelompok membuat 5 kartu (anggap uang) dan bubuhi angka tiap kertas itu 1-5. Jadi satu kertas, nilainya satu ya, dari 1, 2, 3, 4, 5 !!!
c. "Nah, sekarang bapak akan membagikan kartu tersebut, kenapa 5 kartu, masa kelompok sendiri di beli juga :) .
d. Sekarang, tentukan atau tunjuk satu orang dikelompoknya yang pandai menjual,
e. Kemudian, tempelkan karton poster tersebut, di dinding kelas, penjual menunggu pembeli.
f. Sekarang, ayo pembeli cari lapak yang kosong untuk membeli...
g. Biasanya ada pertanyaan, "Pak, penilaiannya langsung atau nanti?"
h. Saya Jawab, "Silahkan saja, anggap kalian di pasar atau di mall, kalau bapak membeli, akan keliling dulu nyari yang cocok untuk di beli". "Nah kalian juga boleh berkeliling dulu untuk menentukan nilai 5, 4, 3, 2, 1 pada penjual lain.
i. Ok, sekarang, silahkan kalian cari penjual yang kosong dan kasihkan kartu penilaiannya.
8. Ok, selesai, kartunya dikumpulkan (diambil dari tiap penjual). kemudian dihitung akumulasi yang di dapat.
9. Nah, sekarang, Yang pembeli, menjelaskan hasil keliling tersebut ke teman kelompok kalian yang menjual, dia kan tidak tahu materi dari kelompok lain.
10. Untuk mengecek pemahaman, bapak tanya nya ke penjual kelompok kalian, jadi si pembeli menjelaskan hasil belanjanya ke penjual.
11. Kemudian, guru bertanya pada penjual mengenai konsep pada tiap kelompok. Contoh, kelompok satu, yang di tanya penjualnya, pertanyaannya sekitar konsep kelompok 2, 3, 4, 5 dan 6. Kemudian bertanya pada kelompok 2, isi pertanyaan yaitu sekitar konsep kelompok 1, 3, 4, 5, dan 6. dan seterusnya.
Selesai !!
Kalau ada masukan silahkan di komen,
Pembelajaran sejarah terkadang membosankan jika guru tidak kreatif. Namun, bukan pula mengajar banyak "lawakan" atau "candaan" supaya belajar banyak diminati oleh siswa. Sebuah Alternatif mengajar dengan PAIKEM atau juga CBSA, atau apapun jargonnya yang pnting siswa belajar dan tetap dalam pengawasan konsep ilmu sebuah mata pelajaran.
Metode jual beli ini menawarkan kreativitas siswa dalam membuat sebuah produk, komunikasi, dan menghargai orang lain, selebihnya silahkan anda cari nilai-nilai yang terkandung.
Teknik Metode Jual Beli :
1. Perhatikan buku pegangan siswa, sesuaikan berapa sub bab dalam satu bab materi yang harus dikuasai siswa atau berapa indikator dalam kompetensi dasar, atau berapa KD. Silahkan anda berkreasi sendiri.
2. Perhatikan konsep yang harus dikuasai siswa.
3. Bentuklah enam kelompok (tergantung dari sub bab, karena penulis memakai sub bab dalam bab)
4. Siswa disuruh untuk membuat poster atau produk. Disini saya memakai poster.
5. Poster di batasi dalam kuantitas isi, seperti kata-kata, simbol, gambar. dan tabel. Disini saya membatasi isi dalam poster jangan lebih dari 20 (baik kata, simbol, gambar, dll).
6. Siswa diberikan konsep yang harus dikuasai
7. Minggu berikutnya, siswa duduk dulu perkelompok, kemudian dijelaskan teknis untuk metode ini. Isi teknis yang di sampaikan :
a. "anak-anak, pada materi ini kita menggunakan metode jual beli"
b. "tahu kan jual beli ?, yang jual harus bisa mempromosikan sebaik-baiknya dalam menjelaskan barang atau disini yaitu materi kalian, kemudian yang beli bisa bertanya sebanyak mungkin sampai jelas dengan materi yang dijelaskan kelompok tsb, sehingga kalian dapat membeli atau menilai". Untuk penilaian, tiap kelompok membuat 5 kartu (anggap uang) dan bubuhi angka tiap kertas itu 1-5. Jadi satu kertas, nilainya satu ya, dari 1, 2, 3, 4, 5 !!!
c. "Nah, sekarang bapak akan membagikan kartu tersebut, kenapa 5 kartu, masa kelompok sendiri di beli juga :) .
d. Sekarang, tentukan atau tunjuk satu orang dikelompoknya yang pandai menjual,
e. Kemudian, tempelkan karton poster tersebut, di dinding kelas, penjual menunggu pembeli.
f. Sekarang, ayo pembeli cari lapak yang kosong untuk membeli...
g. Biasanya ada pertanyaan, "Pak, penilaiannya langsung atau nanti?"
h. Saya Jawab, "Silahkan saja, anggap kalian di pasar atau di mall, kalau bapak membeli, akan keliling dulu nyari yang cocok untuk di beli". "Nah kalian juga boleh berkeliling dulu untuk menentukan nilai 5, 4, 3, 2, 1 pada penjual lain.
i. Ok, sekarang, silahkan kalian cari penjual yang kosong dan kasihkan kartu penilaiannya.
8. Ok, selesai, kartunya dikumpulkan (diambil dari tiap penjual). kemudian dihitung akumulasi yang di dapat.
9. Nah, sekarang, Yang pembeli, menjelaskan hasil keliling tersebut ke teman kelompok kalian yang menjual, dia kan tidak tahu materi dari kelompok lain.
10. Untuk mengecek pemahaman, bapak tanya nya ke penjual kelompok kalian, jadi si pembeli menjelaskan hasil belanjanya ke penjual.
11. Kemudian, guru bertanya pada penjual mengenai konsep pada tiap kelompok. Contoh, kelompok satu, yang di tanya penjualnya, pertanyaannya sekitar konsep kelompok 2, 3, 4, 5 dan 6. Kemudian bertanya pada kelompok 2, isi pertanyaan yaitu sekitar konsep kelompok 1, 3, 4, 5, dan 6. dan seterusnya.
Selesai !!
Kalau ada masukan silahkan di komen,
Senin, 04 Juni 2012
TAPI???? COBA AJA DULU AHHH...
Hmmmm ini cerita saya waktu ngajar, siswa2 lebih memilih latihan untuk perpisahan daripada mendengarkan ocehan penjelasan saya *hehehe negatif thinking...
siswa tinggal setengahnya.... hmmm jadi bingung ngajar nih, tapi menurut SISTEM PENDIDIKAN harus sesuai RPP.... *geli juga kalo liat RPPnya idealis mau mengantarkan materi, tapi siswa pada ngahuleng :)
hmmm ya udah aku tanya, "kenapa lesu??
Mereka bilang :"ga tau pa..."
Dipikirku : "aneh", (saya terbiasa dengan siswa-siwa yang semangat belajar) "Apa yang salah ??" dipikiran saya.
"Ya udah, kalian mau apa?" kataku..
"hmmm cerita aja pak..." kata mereka..
*sebenarnya saya ga terbiasa bercerita sejak dulu, ngomong didepan kelaspun baru bisa ketika keluar kuliah. Indikasinya ya nilai PPL dapet B, orang lain dapet A... :(
"hmmm cerita apa?" dipikiranku..
Ah, untung tadi baca artikel, tapi lupa situs atau blognya siapa, *jadi maaf ya copas..:)
Ok, bapak cerita kehidupan aja ya...
"Iyaaa.... " sahut siswa-siswa..
hmmmmm, ceritanya gini,
Pada suatu hari, ada seorang pemuda seusia kalian yang diberi amanah oleh ibunya untuk memberikan sesuatu ke bibinya bernama Bi Inah...
Si pemuda bingung, karena tidak tahu dimana rumahnya, si pemuda tersebut bertanya kepada pamannya adik bi inah..
Ketika ketemu dengan pamannya, pamannya membuatkan peta jalan untuk mencapai rumah bi inah. Si pemuda tersebut menerima peta tersebut dan berjalan. Ketika dia mendongakan kepada... "waduhhh kok bukit terjal???"..apa saya mampu??..."
Dia balik lagi ke pamannya...
"Paman, benarkah peta ini jalan ke Bi Inah???
kata pamannya "iya"
"Ya udah Sana Jalan.." kata pamannya
"Tapi, Paman!!"
si pemuda kembali berjalan lagi.. pas tepi bukit, dia mau melangkah, apa saya sanggup??? dipikiran dia..
dia balik lagi,"paman, kayanya saya ga sanggup, terjal banget bukitnya"...
"Usia kamu berapa Tahun??", tanya sang paman
"17 Tahun paman". Jawab pemuda tersebut
"Paman Seminggu kemarin dari rumah bi Inah, dan Usia paman sekarang 50 tahun".
"Oh gitu ya?" kata sipemuda merunduk malu.. "Ya udah aku akan kesana.."
Baru seperempatnya, si pemuda sudah balik lagi ke pamannya.
"paman aku udah coba, tapi aku cape!!" seru si pemuda...
"Udah sampe mana??" tanyapamannya
"Udah seperempatnya" jawab pemuda itu.
"ke rumah bi Inah itu 6 km, dan kamu udah 1,5 km menaiki bukit, berarti kamu tinggal 4,5 km menuju rumah bi inah". "Dan kamu sudah 1,5 km mencoba jalan terjal itu, tapi kamu balik lagi ke nol karena cape...".. kata pamannya.
"Tapiiiiii..." kata pemuda itu
"Iya, yang menghalangi diri kamu menuju pada tujuan itu karena ada kata TAPI, dan tidak menanamkan MENCOBA". kata pamannya
"Mari sama paman diantar" kata pamannya
Mereka menaiki bukit terjal tersebut. Di pertengahan jalan, pamannya mengajak si pemuda itu untuk istirahat di warung.
"Nak, coba tengok ke belakang kita". kata pamannya
"Wah, kita sudah di atas, dan sudah setengah perjalanan paman..." kata pemuda tersebut.
"Iya, dan liat bayangan kecil itu" kata pamannya..
"hmmm itu kayanya orang dan membawa karung, paman!" kata pemuda itu
"Ya, tahu kah kamu, karung itu sekitar 10 kg lebih" kata pamannya. "Terus ke arah mana dia berjalan?" kata pamannya.
"Ke arah kita paman, kayanya ke atas bukit ini". kata pemuda tersebut.
"Betul, dia ke atas bukit ini sambil menggendong karung tersebut, dan dia setiap hari turun dan naik ". "Tahukah kamu, itu laki-laki atau perempuan?" tanya pamannya. "Tidak tahu paman, soalnya pake topi" jawab pemuda tersebut.
"hmmmm, dia itu bi inah". kata pamannya.
"wahhh!!!" gumam si pemuda.
"Kamu dari bawah bawa apa?" tanya pamannya.
"tidak bawa apa-apa paman". jawab pemuda.
"terus kamu mengeluh?" tanya pamannya.
"hehe iya" jawab pemuda dengan malu.
"Ya, Bi inah Setiap hari membawa karung dengan 10kg lebih, kemudian jalan menanjak terjal 6 km, dia tidak mengeluh, dan kamu belum apa-apa sudah keluar kata TAPI, padahal belum MENCOBA".
"hidup itu punya tujuan dan akan terasa akan ringan jika kita terbiasa dengan keikhlasan, seberat apapun beban yang di bawa tapi ikhlas akan menyenangkan, jalanan terjal bukan halangan. Begitu juga sebaliknya, hidup akan berat walau kita tidak membawa beban kalau kita sudah dihadapkan dengan kata TAPI, dan tidak MENCOBA".
"Ayo kita lanjutin, tujuan kita sedikit lagi" kata pamannya
"Ayo paman, terima kasih ceritanya paman" kata pemuda itu
"Iya sama-sama" kata pemannya...
"hmmmmm, gimana anak-anak, apa kesimpulan dari cerita tersebut??"
Bel Sekolah berbunyi.... "Yah, sayang bel sudah berbunyi, kesimpulannya silahkan kalian pikirkan, kemudian lakukan, kalau mau sampe pada tujuan atau cita-citakalian, silahkan berpikir untuk mencoba buat kesimpulan dari cerita tersebut....
siswa tinggal setengahnya.... hmmm jadi bingung ngajar nih, tapi menurut SISTEM PENDIDIKAN harus sesuai RPP.... *geli juga kalo liat RPPnya idealis mau mengantarkan materi, tapi siswa pada ngahuleng :)
hmmm ya udah aku tanya, "kenapa lesu??
Mereka bilang :"ga tau pa..."
Dipikirku : "aneh", (saya terbiasa dengan siswa-siwa yang semangat belajar) "Apa yang salah ??" dipikiran saya.
"Ya udah, kalian mau apa?" kataku..
"hmmm cerita aja pak..." kata mereka..
*sebenarnya saya ga terbiasa bercerita sejak dulu, ngomong didepan kelaspun baru bisa ketika keluar kuliah. Indikasinya ya nilai PPL dapet B, orang lain dapet A... :(
"hmmm cerita apa?" dipikiranku..
Ah, untung tadi baca artikel, tapi lupa situs atau blognya siapa, *jadi maaf ya copas..:)
Ok, bapak cerita kehidupan aja ya...
"Iyaaa.... " sahut siswa-siswa..
hmmmmm, ceritanya gini,
Pada suatu hari, ada seorang pemuda seusia kalian yang diberi amanah oleh ibunya untuk memberikan sesuatu ke bibinya bernama Bi Inah...
Si pemuda bingung, karena tidak tahu dimana rumahnya, si pemuda tersebut bertanya kepada pamannya adik bi inah..
Ketika ketemu dengan pamannya, pamannya membuatkan peta jalan untuk mencapai rumah bi inah. Si pemuda tersebut menerima peta tersebut dan berjalan. Ketika dia mendongakan kepada... "waduhhh kok bukit terjal???"..apa saya mampu??..."
Dia balik lagi ke pamannya...
"Paman, benarkah peta ini jalan ke Bi Inah???
kata pamannya "iya"
"Ya udah Sana Jalan.." kata pamannya
"Tapi, Paman!!"
si pemuda kembali berjalan lagi.. pas tepi bukit, dia mau melangkah, apa saya sanggup??? dipikiran dia..
dia balik lagi,"paman, kayanya saya ga sanggup, terjal banget bukitnya"...
"Usia kamu berapa Tahun??", tanya sang paman
"17 Tahun paman". Jawab pemuda tersebut
"Paman Seminggu kemarin dari rumah bi Inah, dan Usia paman sekarang 50 tahun".
"Oh gitu ya?" kata sipemuda merunduk malu.. "Ya udah aku akan kesana.."
Baru seperempatnya, si pemuda sudah balik lagi ke pamannya.
"paman aku udah coba, tapi aku cape!!" seru si pemuda...
"Udah sampe mana??" tanyapamannya
"Udah seperempatnya" jawab pemuda itu.
"ke rumah bi Inah itu 6 km, dan kamu udah 1,5 km menaiki bukit, berarti kamu tinggal 4,5 km menuju rumah bi inah". "Dan kamu sudah 1,5 km mencoba jalan terjal itu, tapi kamu balik lagi ke nol karena cape...".. kata pamannya.
"Tapiiiiii..." kata pemuda itu
"Iya, yang menghalangi diri kamu menuju pada tujuan itu karena ada kata TAPI, dan tidak menanamkan MENCOBA". kata pamannya
"Mari sama paman diantar" kata pamannya
Mereka menaiki bukit terjal tersebut. Di pertengahan jalan, pamannya mengajak si pemuda itu untuk istirahat di warung.
"Nak, coba tengok ke belakang kita". kata pamannya
"Wah, kita sudah di atas, dan sudah setengah perjalanan paman..." kata pemuda tersebut.
"Iya, dan liat bayangan kecil itu" kata pamannya..
"hmmm itu kayanya orang dan membawa karung, paman!" kata pemuda itu
"Ya, tahu kah kamu, karung itu sekitar 10 kg lebih" kata pamannya. "Terus ke arah mana dia berjalan?" kata pamannya.
"Ke arah kita paman, kayanya ke atas bukit ini". kata pemuda tersebut.
"Betul, dia ke atas bukit ini sambil menggendong karung tersebut, dan dia setiap hari turun dan naik ". "Tahukah kamu, itu laki-laki atau perempuan?" tanya pamannya. "Tidak tahu paman, soalnya pake topi" jawab pemuda tersebut.
"hmmmm, dia itu bi inah". kata pamannya.
"wahhh!!!" gumam si pemuda.
"Kamu dari bawah bawa apa?" tanya pamannya.
"tidak bawa apa-apa paman". jawab pemuda.
"terus kamu mengeluh?" tanya pamannya.
"hehe iya" jawab pemuda dengan malu.
"Ya, Bi inah Setiap hari membawa karung dengan 10kg lebih, kemudian jalan menanjak terjal 6 km, dia tidak mengeluh, dan kamu belum apa-apa sudah keluar kata TAPI, padahal belum MENCOBA".
"hidup itu punya tujuan dan akan terasa akan ringan jika kita terbiasa dengan keikhlasan, seberat apapun beban yang di bawa tapi ikhlas akan menyenangkan, jalanan terjal bukan halangan. Begitu juga sebaliknya, hidup akan berat walau kita tidak membawa beban kalau kita sudah dihadapkan dengan kata TAPI, dan tidak MENCOBA".
"Ayo kita lanjutin, tujuan kita sedikit lagi" kata pamannya
"Ayo paman, terima kasih ceritanya paman" kata pemuda itu
"Iya sama-sama" kata pemannya...
"hmmmmm, gimana anak-anak, apa kesimpulan dari cerita tersebut??"
Bel Sekolah berbunyi.... "Yah, sayang bel sudah berbunyi, kesimpulannya silahkan kalian pikirkan, kemudian lakukan, kalau mau sampe pada tujuan atau cita-citakalian, silahkan berpikir untuk mencoba buat kesimpulan dari cerita tersebut....
Minggu, 03 Juni 2012
Sabtu, 28 April 2012
Langganan:
Postingan (Atom)